dpwpkbjateng.id – Semarang — Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Jawa Tengah menyoroti lemahnya pengelolaan sektor pariwisata di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKB, Muhaimin saat dimintai konfirmasinya pada, Jum’at (1/8).
Menurut Muhaimin, Jawa Tengah memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, mulai dari wisata alam, budaya, sejarah hingga religi. Namun, potensi tersebut belum mampu dikelola secara maksimal oleh pemerintah daerah, sehingga belum memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita lihat banyak destinasi wisata yang sebenarnya punya daya tarik tinggi, tetapi dikelola seadanya, perencanaan kurang maksimal dan tanpa dukungan infrastruktur yang memadai. Ini menyebabkan potensi pemasukan daerah terbuang percuma,” ujar Muhaimin.
Ia mencontohkan beberapa kawasan wisata seperti Pantai Widuri di Pemalang, Situs Sangiran di Sragen, Wisata Kepulauan Karimunjawa, Kebudayaan Surajarta, Kawasan Kota Lama Semarang, hingga kawasan wisata Dieng di Wonosobo yang seharusnya bisa menjadi ikon wisata nasional, namun belum menunjukkan perkembangan optimal dari sisi pendapatan dan tata kelola.
Lebih lanjut, Politisi PKB asal Wonosobo ini menyebutkan masih rendahnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pengembangan destinasi wisata. Ia juga menyoroti lemahnya promosi pariwisata, tata kelola keamanan dan kurangnya inovasi dalam mengemas atraksi budaya serta ekowisata.
“Yang kita butuhkan sekarang bukan hanya membangun fisik, tapi bagaimana membangun sistem pengelolaan yang profesional, berkelanjutan, dan mampu memberdayakan masyarakat lokal,” tegas anggota Komisi B DPRD Jateng ini.
Untuk diketahui bahwa Komisi B DPRD Jawa Tengah secara umum mempunyai tanggung jawab atas beberapa hal di antaranya Bidang Perekonomian meliputi perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, kehutanan, pariwisata, ketahanan pangan dan logistik, dunia usaha dan badan penanaman modal, koperasi UKM dan dunia usaha.
Menurut Muhaimin, Fraksi PKB mendorong agar Pemprov Jawa Tengah melakukan cek and ricek menyeluruh terhadap pengelolaan destinasi wisata dan segera mereformulasi kebijakan sektor pariwisata agar lebih adaptif dan berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jika pengelolaan pariwisata dibenahi, bukan tidak mungkin Jawa Tengah akan menjadi salah satu provinsi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dari sektor ini. Sayangnya, saat ini kita masih tertinggal dari provinsi lain seperti Jabar atau Yogyakarta,” pungkas Muhaimin yang juga menjabat Ketua Banom Panji Bangsa milik PKB Jateng tersebut.
Dengan banyaknya potensi yang belum tergarap maksimal, Muhaimin berharap adanya langkah konkret dari Pemprov Jateng untuk melakukan revitalisasi sektor pariwisata sebagai pilar ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Lehgislator PKB Darrah Pemilihan (Dapil) Wonosobo, Purworejo dan Temanggung ini menekankan pentingnya modernisasi pengelolaan pariwisata, pengelolaan keamanan dan kebersihan di lokasi wisata milik pemerintah daerah.
“Jika Wisatawan merasa nyaman, aman, bahagia dengan suguhan destinasi wisata yang ada, maka dia akan kembali lagi serta menjadi sarana promosi bagi orang orang diluar sana untuk mengunjunginya” pungkas Muhaimin.
(Irfan Rosyadi)
