DPRD Jateng Soroti Ancaman Digital dan AI pada Remaja, Dorong Penguatan Regulasi dan Literasi Digital

No Comments

dpwpkbjateng.id – Semarang – Perkembangan teknologi digital kini melaju begitu cepat dan sulit dibendung. Internet, media sosial, hingga kecerdasan buatan (AI) bergerak jauh lebih cepat dibanding kesiapan regulasi dan kemampuan literasi masyarakat.  

Di tangan yang tepat akan membawa banyak manfaat, namun di sisi lain salah penggunaan akan membuka ruang ancaman baru, terutama bagi remaja yang merupakan pengguna digital terbesar.  

Tragedi peledakan yang terjadi di sebuah SMA di Jakarta beberapa waktu lalu yang diduga dilakukan seorang remaja korban perundungan menjadi alarm keras bagi semua pihak. Bukan hanya soal kekerasan di sekolah, tetapi juga bagaimana remaja tersebut diduga terpapar ideologi ekstremis dari dunia digital sesuatu yang sebelumnya dianggap hanya muncul di luar negeri. Belum selesai ancaman dari internet, kini muncul kekhawatiran baru dari interaksi remaja dengan AI yang di sejumlah negara bahkan memicu gangguan mental hingga kasus bunuh diri.

Menanggapi situasi tersebut, Anggota DPRD Jawa Tengah Fraksi PKB, Muhaimin menegaskan, bahwa negara harus hadir dalam menghadapi ancaman digital yang semakin kompleks.

“Perkembangan teknologi ini tidak bisa dihentikan. Karena itu, justru kita yang harus menyesuaikan diri dengan memperkuat regulasi dan kemampuan literasi digital masyarakat. Ancaman yang datang dari ruang digital maupun dari penggunaan AI harus kita antisipasi dengan serius, terutama demi melindungi remaja,” tegas Muhaimin, Ahad (16/11/2025). 

Menurutnya, rendahnya literasi digital membuat remaja rentan terpapar konten ekstrem, manipulasi emosional, hingga pengaruh AI yang tidak sehat. Lingkungan keluarga dan sekolah pun sering kali tidak siap mengawasi penggunaan teknologi yang begitu luas dan cepat.  

“Ruang digital hari ini sudah menjadi tempat berinteraksi, membentuk opini, bahkan memengaruhi kesehatan mental. Tanpa bekal yang cukup, remaja kita bisa terseret arus negatif yang tidak mereka pahami,” ujar anggota Komisi B DPRD Jateng ini.  

Selain memperkuat literasi digital, Politisi PKB dari dapil Wonosobo, Temanggung dan Purworejo ini menilai bahwa arah pendidikan harus dibangun secara seimbang. Menurutnya, dunia pendidikan harus mulai merespon tantangan baru ini dengan mengadopsi metode pembelajaran yang lebih menekankan nilai humanisme, etika, dan penguatan karakter.

“Sekolah tidak boleh hanya mengejar kecakapan teknologi. Metode pembelajaran harus kembali dikuatkan pada aspek kemanusiaan seperti empati, gotong royong, integritas, serta kemampuan mengelola emosi. Di tengah gempuran teknologi, inilah benteng utama siswa agar tidak mudah terpengaruh arus negatif dari internet maupun AI,” jelasnya.  

Ia menambahkan bahwa penanaman karakter bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi kebutuhan utama untuk melahirkan generasi muda yang tidak hanya melek digital tetapi juga bijak, beradab, dan kuat secara mental.  

“Kalau dunia pendidikan tidak adaptif, kita hanya mencetak generasi yang pintar teknologi tetapi rapuh jiwanya. Padahal yang kita butuhkan adalah generasi yang punya kepribadian kuat, paham nilai kemanusiaan, dan mampu menggunakan teknologi secara bertanggung jawab,” lanjut Muhaimin.  

Muhaimin mendorong pemerintah Jawa Tengah untuk memperluas kerja sama dengan sekolah, pesantren, dan komunitas pemuda dalam membangun program literasi digital yang menyentuh keamanan, etika, dan kesehatan mental. Selain itu, ia mendesak pemerintah pusat merumuskan regulasi penggunaan AI yang lebih ketat, terutama platform yang memungkinkan interaksi personal dengan remaja.

“Jika kita tidak bergerak cepat, ancaman ini bisa masuk tanpa kita sadari. Pemerintah harus membangun mekanisme perlindungan yang komprehensif, mulai dari pengawasan platform digital, respon cepat terhadap konten bermasalah, hingga layanan psikologis yang mudah diakses,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Muhaimin menegaskan bahwa teknologi harus menjadi bagian dari kemajuan peradaban, bukan sumber malapetaka.  

“Teknologi harus menjadi alat kemajuan, bukan sumber petaka. Tugas negara dan dunia pendidikan adalah memastikan generasi muda kita siap menghadapinya dengan karakter yang kuat dan nilai kemanusiaan yang kokoh,” pungkasnya.

Sumber: https://jateng.nu.or.id/regional/dprd-jateng-soroti-ancaman-digital-dan-ai-pada-remaja-dorong-penguatan-regulasi-dan-literasi-digital-QmS2D

DPRD Jateng, DPW PKB Jateng, Fraksi PKB Jateng, Jawa Tengah, PKB

Leave a Comment