dpwpkbjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mengusulkan lima program prioritas dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan yang digelar di Pendopo Bupati Kabupaten Batang beberapa waktu lalu.
Usulan tersebut disampaikan melalui Wakil Bupati Sukirman dalam kegiatan Musrenbangwil yang mengusung tema “Meneguhkan Posisi Jawa Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional”.
Acara ini juga menjadi momentum penting untuk mendorong penguatan infrastruktur daerah. Dalam paparannya, Wabup Sukirman menyampaikan lima program yang meliputi beberapa usulan.
Usulan pertama adalah rehabilitasi jaringan irigasi Kajen senilai Rp. 5 miliar. Pembangunan ini bertujuan memperlancar aliran sumber air untuk persawahan yang saat ini terkendala akibat tanggul irigasi yang rusak dan membutuhkan perbaikan segera.
Usulan kedua, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengajukan rehabilitasi Embung Sukoyoso di Desa Sukoyoso, Kecamatan Kajen, dengan anggaran sebesar Rp. 2 miliar.
“Rehabilitasi embung diperlukan karena kondisi tebing embung yang tidak layak sehingga membutuhkan rehabilitasi embung agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pertanian dan kebutuhan masyarakat,” ujar wabup kader PKB tersebut.
Usulan ketiga yakni rehabilitasi ruas jalan Wiradesa – Kajen, tepatnya dari Exit Tol Bojong hingga Kajen, dengan nilai anggaran Rp. 50 miliar. Jalan sepanjang 10 kilometer ini vital sebagai penghubung antara pusat Kabupaten Pekalongan dengan jalur nasional Pantura serta akses utama menuju Exit Tol Bojong. Kondisi jalan yang banyak berlubang dan rusak berat menjadi permasalahan mendesak yang harus segera ditangani.
Wabup Sukirman mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Tengah telah menyiapkan sesi pertama rehabilitasi ruas Wiradesa-Bojong, dan pihaknya berharap rehabilitasi dari Exit Tol Bojong sampai Kajen dapat segera direalisasikan pada tahun 2025.
“Pak Gubernur memang telah menyiapkan sesi pertama yaitu Wiradesa – Bojong itu sudah disiapkan semoga itu bisa tahun 2025 ini. kemudian sesi berikutnya adalah kami mohon dari exit tol Bojong sampai Kajen kurang lebih 50 miliyar,” kata politisi asli Pekalongan ini.
Selanjutnya, usulan keempat adalah pembangunan perkuatan tebing Sungai Kapidodo sepanjang dua kilometer dengan nilai anggaran sekitar Rp. 23 miliar. Proyek ini bertujuan meningkatkan kekuatan tanggul Sungai Kapidodo guna mencegah banjir rob yang selama ini kerap mengganggu aktivitas masyarakat akibat rusaknya struktur tanggul.
Terakhir usulan yang kelima, Pemkab Pekalongan mengusulkan revitalisasi Pasar Sragi dengan anggaran sebesar Rp. 4 miliar. Revitalisasi pasar tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta menyediakan fasilitas jual-beli yang lebih layak bagi masyarakat.
Selain mengajukan lima program prioritas tersebut, Wabup Sukirman dalam forum Musrenbangwil juga melaporkan tindak lanjut Kabupaten Pekalongan terhadap arahan Gubernur Jawa Tengah dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Pekalongan tengah merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2020-2040. Revisi ini sudah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ATR pada tahun 2024 dan kini dalam proses penyelesaian.
“Kami akan meneliti kembali lahan-lahan produktif yang dapat ditingkatkan guna memperkuat ketahanan pangan, khususnya lahan persawahan,” ujar Sukirman.
(Editor: Henrik) (Kontributor: Irfan Rosyadi)