Cilacap – dpwpkbjateng.id – Pengelolaan potensi ekonomi lokal, daya saing dan kemandirian sumber daya manusia dan tingkat pemerataan dan kualitas infrastruktur merupakan isu strategis yang menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan perencanan pembangunan 5 tahun kedepan.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan hal tersebut saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2025-2029 Kamis (8/5/2025).
“Dengan mempertimbangkan keselarasan, capaian kinerja pemerintahan, isu strategis dan tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat, maka kami menetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Cilacap Lima Tahun kedepan adalah MENUJU CILACAP YANG MAJU, BERBUDAYA, SEJAHTERA, ADIL DAN MERATA (MAJU DAN BESAR),” ucap Syamsul.
Bupati kader PKB tersebut memaparkan misi pembangunan yang bisa dilakukan untuk mewujudkan visi pembangunan 5 tahun kedepan yakni mewujudkan sumber daya masyarakat yang unggul, terampil dan andal serta mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan.
“Selanjutnya untuk mempercepat pencapaian visi tersebut kami menetapkan 8 bidang prioritas pembangunan yaitu Bidang Pemerintahan, Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Infrastruktur, Bidang Olahraga, Seni Budaya dan Pariwisata, Bidang Ekonomi dan Sosial, Bidang Lingkungan Hidup, serta Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kelautan,” lanjutnya Syamsul.
Menurut politisi PKB ini, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan potensi wilayah yang dimiliki Kabupaten Cilacap perlu dikelola secara optimal untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan pada periode sebelumnya patut diapresiasi dan menjadi dasar untuk terus ditingkatkan dalam lima tahun ke depan.
“Kinerja pembangunan Kabupaten Cilacap tercermin dalam capaian indikator makro hingga tahun 2024, yaitu Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,55; Pertumbuhan Ekonomi dengan migas 2,65% dan tanpa migas 5,01%; Angka Kemiskinan 10,68%; serta Tingkat Pengangguran Terbuka 7,83%,” terang Syamsul.
Lebih lanjut, khusus untuk indikator pangan, capaian pada Indikator Ketahananan Pangan sebesar 84,39 dan Prevalensi Kekurangan Konsumsi Pangan (PoU) sebesar 10,9.
Berbagai capaian ini menurut Syamsul, menjadi fondasi penting dalam penyusunan RPJMD 2025–2029.
“Pada tahun 2029 kami menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,77–5,84 persen, peningkatan IPM menjadi 74,44, angka kemiskinan menjadi 7,16 persen, dan Tingkat Pengangguran Terbuka 7,78 persen. Selain itu Indeks Ketahanan Pangan diharapkan meningkat menjadi 85,43 dan Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan (PoU) menurun menjadi 9,57 persen,” ucapnya.
Syamsul juga menekankan bahwa perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap harus terintegrasi dan selaras dengan Kebijakan Provinsi dan Nasional. Penyelarasan kinerja dengan kebijakan nasional tentunya tidak bisa lepas dari dukungan pembangunan di Kabupaten Cilacap terhadap pencapaian Asta Cita dan Program Prioritas Nasional.
“Demikian juga dengan kebijakan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap akan mendukung dan menyelaraskan pencapaian 35 program delegasi dan 16 program pendukung ketahanan pangan,” imbuhnya
menyampaikan pentingnya saran, masukan serta inovasi dari berbagai pihak.
“Saya berharap kepada Saudara sekalian agar dapat mengikuti kegiatan Musrenbang ini dengan baik, memberikan saran masukan yang konstruktif dalam rangka penyusunan perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2025-2029 guna mencapai visi Kabupaten Cilacap yaitu Cilacap Bercahaya dan Maju Besar,” pungkasnya.
(Henrik – Irfan Rosyadi)