Refleksi Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah, Fraksi PKB: Saatnya Bangun Kemandirian dan Kurangi Ketimpangan

No Comments

dpwpkbjateng.id – Semarang – Memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah pada 19 Agustus 2025, Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah, Abdul Hamid, menyampaikan refleksinya terkait tantangan dan harapan bagi masa depan provinsi ini.

Menurutnya, delapan dekade perjalanan Jawa Tengah bukan hanya ajang perayaan seremonial, tetapi momentum penting untuk membangun kesejahteraan rakyat secara lebih merata dan berkelanjutan. Beberapa hal tersebut disampaiakannya melalui komunikasi elektronik kepada redaksi pemberitaan Fraksi PKB DPRD Jateng pada hari Selasa (19/8).

Reflesi pertama menyangkut persoalan kemiskinan di Jawa Tengah. Abdul Hamid mengingatkan bahwa penurunan angka kemiskinan dari 9,58 % (September 2024) menjadi 9,48 % (Maret 2025) menunjukkan kemajuan, namun kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan serius yang perlu diatasi dengan intervensi menyeluruh meliputi berbagai intervensi program misalnya pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan.

Ia menyoroti pentingnya pemerataan pendidikan. Program sekolah gratis, kata Hamid, jangan sampai justru melemahkan kemampuan akademik siswa maupun peran serta masyarakat dalam pendidikan. Pemerintah provinsi didorong untuk tetap merangkul sekolah berbasis masyarakat agar prestasi siswa tidak terhambat.

“Pendidikan gratis jangan sampai jadi alasan menghambat kreativitas dan capaian akademik. Justru harus mendorong siswa semakin berprestasi,” tegasnya.

Di bidang kesehatan, legislator PKB dari Daerah Pemilihan Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, dan Pemalang ini menilai program pemeriksaan kesehatan keliling (Speling) yang ada saat ini perlu diperluas. Hal ini penting agar layanan kesehatan semakin merata hingga pelosok, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting, penanganan penyakit menular, penyakit dalam melalui deteksi dini serta sosialisasi kesehatan lainnya.

Selanjutnya Hamid juga menyinggung kondisi infrastruktur jalan yang banyak rusak akibat aktivitas angkutan jalan yang megalami overload serta kendaraan besar dari perusahaan tambang ilegal galian C. Menurutnya, praktik tersebut menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat karena infrastruktur jalan, yang sejatinya menjadi urat nadi perekonomian, justru dikorbankan demi kepentingan segelintir pihak. Ia mendesak Pemprov Jateng mengambil langkah untuk melindungi kepentingan publik.

Dalam hal keuangan daerah, Abdul Hamid mendorong pemerintah provinsi agar tidak hanya bergantung pada pendapatan dari pajak. Aset-aset milik provinsi, menurutnya, harus dimanfaatkan secara produktif sehingga mampu memberi nilai tambah bagi pembangunan daerah.

“Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak aset strategis baik berupa tanah dan bangunan, infrastruktur energi, maupun warisan budaya yang jika dikelola secara inovatif bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi, penguatan SDM, dan pengentasan ketimpangan. Pemprov perlu mendorong kebijakan pengelolaan aset produktif untuk meningkatkan manfaat bagi masyarakat dan daerah,” Kata Hamid.

Refleksi pembangunan Jateng selanjutnya, Abdul Hamid menekankan pentingnya ketahanan dan kemandirian pangan. Jawa Tengah, menurutnya harus mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri sekaligus memperkuat peran sebagai lumbung pangan nasional.

“Dengan pengelolaan yang tepat, aset daerah bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru. Soal kemandirian pangan, Jawa Tengah harus benar-benar menuju cita-cita gemah ripah loh jinawi, masyarakat makmur, berkecukupan dan berdaya,” jelasnya.

Mengakhiri refleksinya, Abdul Hamid mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah sebagai momentum membangun optimisme.

“Mari kita bangun generasi yang cerdas, sehat, mandiri, dan berdaya saing. Itulah hadiah terbaik bagi Jawa Tengah tercinta. Selamat Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah yang ke-80. Semoga Jawa Tengah semakin maju, rakyat sejahtera, dan berdaya,” pungkasnya.

(Irfan Rosyadi)

DPRD Jateng, DPW PKB Jateng, Fraksi PKB Jateng, Jawa Tengah, PKB

Leave a Comment